Salah Satu Program Unggulan Paslon 01 Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache, Bimbingan Belajar Bahasa Asing, Magang dan Pelatihan Bagi Putra-Putri Nisel Yang Lebih Baik

Nias Selatan - Program Bimbingan Belajar Bahasa Asing, Magang dan Pelatihan merupakan salah satu program unggulan Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Nias Selatan, Periode 2024-2029, Nomor Urut 1, Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache (Sokhi-Yusuf).

Hal ini diungkapkan Paslon Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache dalam sambutan mereka pada pengukuhan Korcam dan Kordes Pemenangan Paslon Sokhi-Yusuf, di Tiga Kecamatan Lasori, yakni, Kecamatan Lahusa, Somambawa dan Siduaori, berlangsung di Lapangan Merdeka, Kecamatan Lahusa, Minggu (3/11/2024).

"Kami punya visi-misi yang jelas, salah satunya adalah pendidikan berkualitas, tidak mengumbar janji dan kami pastikan terwujud, karena kami punya perhitungan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," ujar Cabup Sokhiatulo Laia.

Sementara, Cawabup Yusuf Nache menambahkan, mereka tidak alergi dengan istilah program pendidikan gratis namun program yang mereka usung adalah program pendidikan berkualitas.

"Bukan asal tamat sekolah, tetapi ke depan kita mau seluruh pemuda-pemudi Nias Selatan yang telah tamat kuliah bisa bersaing dengan pemuda-pemudi di Kepulauan Nias bahkan juga bisa bersaing dengan masyarakat di luar Kepulauan Nias ini. Caranya adalah, rekrutmen yang benar, sekolah yang benar, sekolah yang sungguh-sungguh, kemudian kita berdayakan melalui magang, pelatihan bahasa asing, maka kalau mau merantau keluar daerah nantinya sudah ada nilai plus, bisa mandiri dan mudah mendapatkan pekerjaan," tutur Calon Wakil Bupati Nomor Urut 1.

Di sisi lain, setelah pihaknya mengidentifikasi kebutuhan masyarakat Nias Selatan, ternyata kebutuhan utama adalah penanganan infrastruktur dasar, yaitu pembangunan jalan dan jembatan.

"Termasuk fasilitas rumah sakit dan sarana pendidikan. Bagaimana kita mau cerita tentang peningkatan perekonomian kalau akses jalan tidak bagus. Misalnya di Desa Orahua Tasua, Kecamatan Somambawa, kita pernah ke sana dimana begitu sulitnya jalan menuju Desa itu. Jika kami ditolong Tuhan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati 5 tahun ke depan, maka jalan, jembatan, fasilitas kesehatan dan sarana pendidikan pasti bisa kami bangun," tegasnya.

Terkait layanan kesehatan gratis, kata Yusuf Nache, itu sudah menjadi program pemerintah pusat, hanya saja pemerintah daerah harus mampu mengambil peran untuk mendata sekaligus mendaftarkan seluruh warganya di BPJS sehingga mendapatkan layanan kesehatan gratis.

"Bagaimana seluruh warga bisa ditanggulangi oleh pemerintah?, caranya adalah, disiapkan data yang betul, lalu kita minta bantu kepada para kepala desa untuk menyiapkan data seluruh warganya, baik yang ada KTP maupun yang tidak ada, supaya semua bisa didaftarkan ke program jaminan kesehatan nasional atau yang kita ketahui namanya BPJS. Jadi ke depan kalau mau berobat gratis, tak perlu lagi bawa kartu BPJS cukup bawa KTP saja," papar Cawabup Yusuf Nache.

Program lainnya yaitu, pengembalian hak-hak aparat desa dan ASN/PNS.

Selanjutnya, pengembangan ekonomi pertanian, akan dikelola secara benar dan profesional dengan menempatkan tenaga ahli pertanian di wilayah tertentu untuk menjadi motivator serta membimbing para petani agar bertani secara profesional. Termasuk memudahkan masyarakat petani mendapatkan pupuk bersubsidi.

Sedangkan program Paslon Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache di Kepulauan Batu yakni, penyediaan transportasi laut antar pulau-pulau, ke Padang, Teluk Dalam, pembangunan dermaga dan jalan.

Ia juga menekankan, modal mereka untuk memperbaiki daerah Nias Selatan ke arah yang lebih baik jika terpilih nantinya yakni, 3T artinya Terencana,Terarah dan Terukur.

"Setiap yang kita programkan direncanakan dulu, kemudian programnya harus terarah dan selanjutnya harus terukur sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,. Jadi program itu tidak hanya cerita di awan-awan, namun harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," jelas Yusuf Nache.

Ia juga menyampaikan kepada masyarakat yang hadir bahwa, penggunaan APBD Nisel sebesar Rp.1,5 Triliun sudah ada alokasinya dan tidak boleh sewenang-wenang diutak-atik oleh pemerintah daerah. Pasalnya, anggaran Rp.1,5 Triliun itu sudah ada peruntukannya masing-masing termasuk di dalamnya dana desa, dana untuk kelurahan, belanja pegawai, belanja barang dan jasa, operasional DPRD, OPD, Kecamatan, biaya tak terduga, bansos, dan kebutuhan lainnya yang sudah diatur melalui peraturan yang berlaku.

Paslon Sokhi-Yusuf berkomitmen untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor perikanan dan pariwisata. Tutupnya 

ST 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama